Sabtu, 16 Juni 2012

Bahan Kuliah Oceanografi


 

BAHAN KULIAH OSEANOGRAFI

BAB I
PENGANTAR OCEANOGRAFI

Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. secara sederhana Oseanografi dapat didefiniskan sebagai suatu ilmu yang mempelajari lautan.

Ilm oseanografi dibagi menjadi empat cabang ilmu saja, yaitu:
1.Fisika oseanografi
Ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisik yang terjadi didalam lautan itu sendiri dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfer dan daratan. ilmu mengenai ciri fisik samudera termasuk struktur suhu-salinitas, ombak, pasang, dan arus.
2.Geologi oseanografi
Ilmu yang mempelajariasal lautan yang telah berubah lebih lebih dari berjuta-juta tahun yang lalu atau ilmu mengenai geologi dasar laut termasuk tektonik lempeng Seperti penelitian lapisan kerak bumi, gunung berapi dan terjadinya gempa.
3.Kimia oseanografi
Ilmu yang berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi didalam dan didasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat air laut, atau ilmu mengenai kimia samudera dan interaksi kimianya dengan atmosfer.
4.Biologi oseanografi
Ilmu yang mempelajari semua organisme-rganisme yang hidup dilautan, termasuk hewan-hewan yang berukuran sangat kecil (plankton) dan juga hewan-hewan yang berukuran besar dan tumbuh-tumbuhan air.

Teori terjadinya samudera :
1.Teori Continental drift (teori pergeseran benua)
2.Teori Contraksi (Contraction Theory)
3.Teori Gravitasi
4.Teori Meteoritik

Penjelasan
1.Teori Continental drift (teori pergeseran benua)
Teori ini di kemukakan oleh Alfred L. Wagener, Menurut teori ini ketika kulit bumi mendingin hanya membentuk satu kontinen, kontinen ini ringan terapung diatas batuan ang lebih berat. Kemudian kontinen ini terbagi dua belok arah satu ke utara dan satu lagi keselatan. Kemudian blog ini dipisahkan oleh samudera yang disebut dengan thetis karena blok ini terapung dan bergerak dan kemudian pecah.
Blok utara membentuk Amerika Utara dan Eropa, sedangkan blok selatan membentuk Afrika, Antartika dan Australia. Pada waktu itu laut thetis ini dipersempit dan sisanya sekarang adalah laut Mediterania, laut Hitam dan laut kaspia.

2.Teori Contraksi (Contraction Theory)
Beberapa waktu setelah bumi terbentuk keadaanya sangat panas dan kemudian mendingin sehingga terbentukllah kulit bumi, serta dalam beberapa juta tahun terjdi perubahan didalam bumi.
Para ahli mengatakan bahwa pengerutan kulit bumi menyebabkan batuan yang ringan pada kulit bumi menggulung dan pecah mengakibatkan keluarnya magma pada permukaan bumi dan semua perubahan ini menyebabkan terjadinya kontinen dan lekukan-lekukan samudera yang sangat tipis dan batuan dibawah kulit bumi terdapat batuan yang lebih berat yang disebut dengan mantel.

3.Teori Gravitasi
Menurut beberapa ilmuan bahwa cekungan samudera terbentuk ketika bintang besar lewat dekat bumi karena gravitasi terjadinlah tarik menarik antara bintang besar dengan bumi, karena pada waktu itu bumi masih panas dan masih lunak maka sebagian kulit bumi tertarik.

4.Teori Meteoritik
Menurut teori ini cekungan samudera terjadi karena jatuhnya meteor. Karena adanya benturan meteorit yang kuat, maka pinggir-pinggir meteorit mendarat menjadi tinggi oleh karenanya terjadi pegunungan-pegunungan pantai dibeberapa samudera.itulah sebabnya didekat pegunungan pantai terdapat bagian samudera yang dalam. Seperti pegunungan andes yang memanjang disamping pantai pasifik di Amerika Selatan.
Meteorit adalah batu meteor yang berhasil mencapai permukaan bumi. Disebut juga meteor setelah menembus atmosfir bumi tetapi belum mencapai permukaan bumi. Merupakan asteroid kecil yang ketika memasuki atmosfir bumi, gesekan udara menyebabkan meteor menjadi panas dan menimbulkan cahaya sehingga kadang kala disebut bintang jatuh.

Beberapa laut dan pembagiannya :
Perbandingan antara daratan dan lautan adalah 7 : 3 atau lautan 2,5 kali daratan. Luas keseluruhan lautan 361 juta km2 sedangkan daratan seluas 149 juta km2. dalam buku Huntingthon yakni Principles of Human Ageography dinyatakan bahwa luas laut adalah 71 % sedangkan luas daratan 29 %. Kemudian dalam buku Forest and The Sea oleh Maaston bahwa luas laut adalah 70 % sedangkan daratan 30%. Sebagian besar luas lautan berada di belahan bumi Utara.




PEMBAGIAN LAUT MENURUT LUAS DAN LETAKNYA

Menurut luas dan letaknya laut/ lautan terdiri atas : lautan (samudera), laut tepi, dan laut pedalaman/ laut tengah.
1.Lautan (samudera)
  • Samudera Hindia (73,3 juta km2). Nama samudera Hindia berdasarkan konsepsi Vasco da Gama diambil dari nama sungai Indus di India. Batas-batasnya pantai Afrika, Asia dan Australia. Dibagian barat dibatasi oleh meridian yang melewati Tanjung Agulhas yaitu pada 200 BT dan dibagian Timur meridian yang melewati pulau Tasmania yaitu pada 1400 BT. Di Indonesia dimulai dari selat Malaka, kepulauan Sunda besar, Nusa Tenggara sampai ke Timur.
  • Samudera Pasifik (lautan teduh), luasnya 165,4 juta km2. Diberi nama oleh Magelhaen yaitu orang pertama yang mengelilingi dunia. Pasifik artinya laut tenang oleh karena itu disebut juga sebagai laut teduh. Laut pinggirnya adalah laut Cina, laut Kuning, laut Jepang dan laut sebelah Timur Indonesia. Disebelah Selatan dibatasi oleh Australia, disebelah barat meridian 1400 BT dan sebelah timurnya meridian 670 BB yaitu meridian yang melalui Tanjung Horn (ujung Amerika Selatan).
  • Samudera Atlantik (82,2 juta km2). Nama Atlantik berasal dari bahasa Yunani untuk menghormati raksasa Atlas yang berdiri di pantai Afrika mereka menganggap raksasa ini sangat tinggi dan kuat sehingga langitpun dapat dipikulnya, namun menurut yang lain nama Atlantik berasal dari konsepsi mercator menurut dugaan di Atlantik dulu ada suatu negeri Atlantis yang kemudian tenggelam. Dalam literatur lain nama Atlantik berasal dari konsepsi columbus. Batas Utaranya sampai selat bering, disebelah Baratnya meridian 670 BB dan sebelah Timurnya meridian 200BT, dengan laut pinggirnya adalah Lut Utara, Teluk Hudson, Selat Laurence.
  • Kadang-kadang laut kutub Utara dan Selatan disebut juga samudera Kutub Utara dan samudera yang meminggiri Kutub Selatan. Tetapi sebenarnya kedua laut tersebut merupakan bagian dari samudera Atlantik (laut Utara) dan laut kutub Selatan termasuk bagian dari ketiga samudera Pasifik, Atlantik, dan Hindia.

2.Laut tepi
Laut tepi adalah laut yang terdapat dekat kontinen, sehingga mempunyai hubungan yang luas dengan baik dengan kontinen maupun dengan lautan.
  • Laut tepi samudera Atalntik : laut Utara, Laut Baltik, laut Karibia, teluk Hudson, teluk St. Lawrence, teluk Guinea.
  • Laut tepi di samudera Hindia : laut Andaman, teluk Benggala, Teluk Arabia, teluk Persia, teluk Australia besar
  • Laut tepi samudera Pasifik : laut Bering, laut jepang, laut Kuning, laut Okhotsk, laut Cina Timur, laut cina Selatan, teluk Alaska, teluk California, laut Suhu, Laut Sulawesi, laut Maluku, laut Arafura.
  • Laut tepi di samudera Arctic : laut Norwegia, laut White, laut Barent, laut Siberi Timur, teluk Baffin.

3.Laut pedalaman/ laut tengah
Laut pedalaman atau laut tengah adalah laut yang berada antara daratan, biasanya dibatasi oleh selat yang sempit dan hubugannya dengan samudera jauh. Misalnya laut tengah, laut kaspia, laut Hitam, laut Karibia, laut Austral Asia, laut Es Utara. Terjadinya laut pedalaman dikarenakan longsoran permukaan bumi sehingga benua terputus sedangkan bagian yang tadinya merupakan bagian yang tinggi seperti gunung, pegunungan menjadi pulau.


PEMBAGIAN LAUT BERDASARKAN KEDALAMAN DAN ZONEFIKASINYA

Berdasarkan kedalam dan zonefikasinya laut terdiri dari zone Lithoral, zone Neritis, Zone Bathial, Zone Abisal dan Zone Hadal.
a.Zone Lithoral,  merupakan zone antara pasang naik tertinggi dengan pasang surut terendah. Zone ini disebut juga zone pantai yang merupakan peralihan antara darat dengan laut.
b.Zone Neritis, merupakan zone laut dari pasang surut terendah sampai dengan kedalaman sekitar 200 meter. Zone neritis merupakan laut dangkal (continental shelf). Continental shelf terjadi akibat pencairan es yang ada dikutub. Menurut ahli geologi kenaikan pemukaan air laut tersebut diperkirakan 100 meter. Laut yang terjadi akibat permukaan air laut naik disebut laut transgresi.
c.Zone Bathial, merupakan zone dasar laut dengan kedalaman antara 200 - 1.000 meter. Umumnya zone ini merupakan lereng yang curam yang merupakan dinding laut dalam dan sebagai pinggir kontinen. Zone bathial disebut Continental slope yang sering dijumpai ngarai (submarine canyon). Canyon ini merupakan kelanjutan muara sungai besar, misalnya canyon congo, canyon Indus, canyon sungai Gangga, canyon sungai Columbia, canyon sungai Mississipi.
d.Zone Abisal, merupakan zone laut dalam (1.000-6.000 meter). Zone ini merupakan zone laut yang paling luas, pada kedalaman ini sinar matahari tidak tembus lagi oleh karena itu temperaturnya rendah dan pergerakan air tidak lagi dipengaruhi oleh gelombang dan arus permukaan.
e.Zone Hadal, zone laut dengan kedalaman lebih dari 6.000 meter. Biasanya zone ini berupa trench, trough, slenk, basin. Misalnya Mariana trench, Philipina (Mindanau) trench, Japan Trench, java trench, dan lain sebagainya.



BAB II
SIFAT FISIK AIR LAUT

SALINITAS (KADAR GARAM)
Salinitas adalah kandungan garam yang ada dilaut dan biasanya diperhitungkan sebagai jumlah gram garam terlarut pada 1000 gram air laut yang dinyatakan dalam satuan permil (. Misalnya kadar garam 32 artinya banyaknya unsur garam setiap 1000 gram air laut adalah 32 gram.

Faktor -  faktor yang mempengaruhi salinitas:
1.Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.
2.Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.
3.Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.
4.Penambahan air tawar karena pencairan Es. Es yang mencair dan mengalir kelaut akan mempengaruhi kadar garam laut tersebut. Biasanya di wilayah bagian utara (BBU).

SUHU AIR LAUT
Suhu air laut di daerah tropis antara 260C-300C. Semakin dalam masuk kelaut maka suhunya akan semakin dingin karena cahaya matahari mulai berkurang. Perbedaan suhu permukaan laut antara siang dan malam diwilayah perairan laut Indonesia pada umumnya relatif kecil. Hal ini disebabkan sifat air laut yang lambat menerima panas dan lambat melepaskan panas yang diterima.

Pada daerah tropik lebih banyak menerima panas daripada daerah kutub, yang pada dasarnya disebabkan karena tiga faktor :
1.Sinar matahari yang merambat melalui atmosfer akan banyak kehilangan panas sebelum   sampai didaerah kutub bila dibandingkan didaerah ekuator.
2.Karena besarnya perbedaan sudut datang sinar matahari ketika mencapai permukaan bumi.pada daerah kutub sinar matahari yang sampai dipermukaan bumi akan tersebar pada daerah yang lebih luas daripada didaerah ekuator.
3.Didaerah kutub lebih banyak panas yang diterima oleh permukaan bumi yang dipantulkan kembali ke atmosfer. (Hutbarat & Evans,2008:59-60)

Suhu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dari daerah pantai menuju laut lepas. Umumnya suhu di pantai lebih tinggi dari daerah laut karena daratan lebih mudah menyerap panas matahari sedangkan laut tidak mudah mengubah suhu bila suhu lingkungan tidak berubah. Di daerah lepas pantai suhunya rendah dan stabil. Pada lapisan kedalam antara 200-1000 meter suhu turun secara mendadak yang membentuk sebuah kurva dengan lereng yang tajam yang dikenal sebagai Thermokline. Air pada daerah yang terdalam biasanya mempunyai suhu kurang lebih 20C. (Hutbarat & Evans,2008:62)

WARNA AIR LAUT
Warna laut tergantung dari zat-zat organik maupun organik yang ada dilaut. Adapun warna laut sebagai berikut :

wana laut biru


 a.Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain.

warna laut kuning

b.Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning di Cina.





laut berwarna hijau

c.Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam jumlah besar.

warna laut putih

d.Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan selatan.








warna laut ungu

e.Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor seperti di laut ambon.

warna laut hitam

f.Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam








warna laut merah

g.Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapung-apung, seperti dilaut merah.


MORFOLOGI DASAR LAUT
Permukaan dasar laut yang tidak rata, berakibat kedalaman laut berbeda-beda. Kedalaman laut dapat diukur dengan dua cara yaitu, cara batu duga dan gema duga.
1.Batu Duga
Cara batu duga merupakan cara paling sederhana untuk mengukur kedalaman laut. Dengan cara :
  • Bola besi yang berat digantung pada pipa, dan pipaseperti sumbu bola besi. Keseluruhan di sebut batu duga.
  • Batu duga diikat dengan kawat kemudian diturunkan kedasar laut, setelah pipa tertancap kedasar laut, maka bola besi dilepas. Kemudian pipa yang sudah terisi materi dasar laut diangkat kembali ke atas.
                                     Gambar . Pengukuran laut dengan batu duga


2.Gema Duga
Cara ini menggunakan suara, hydrofon sebagai alat ukur dan Echo Sounder sebagai alat pengirim suara. Dari buritan kapal dipancarkan suatu gelombang suara, setelah sampai di dasar laut, suara tersebut akan dipantulkan kembali dan ditangkap oleh alat hydrofon di atas kapal. Hydrofon akan mencatat jangka waktu jejak suara dipancarkan hingga pantulannya diterima. Dengan menggunakan patokan bahwa kecepatan suara di dalam air adalah 1500m/s.
Rumus yang digunakan untuk mengukur kedalaman laut adalah:
X = t .v
        2
x = Kedalaman laut (meter)
t = Waktu yang dibutuhkan untuk menerima kembali gema suara setelah ditembakkan echo sounder
v = Cepat rambat suara dalam air (1500 m/s)

Contoh soal:
1. Sebuah kapal mengukur kedalaman laut dengan metode gema suara. Setelah suara ditembakkan echo sounder, terdengar gema pada hidrofon dalam selang waktu 8 detik, maka kedalaman laut adalah:
X = t . v = 8 x 1.500 = 6.000 meter
          2              2
2. Kapal KRI Teluk Nibung mengukur kedalaman laut Jawa dengan gema suara (echo sounding) tercatat waktunya 6 detik dari saat memancarkan gema sampai menerima pantulannya, sedangkan kecepatan rambat suara melalui air laut rata-rata 1.500 m/detik. Apabila dihitung maka kedalaman lautnya adalah:
X = t . v = 6 x 1.500 = 4.500 meter
         2                2
3. Kecepatan suara dalam air laut adalah 1.500 m/detik, dengan metode echo sounding selisih waktu pancaran dan pantulan gelombang suara yang dipancarkan oleh sebuah kapal adalah 10 detik, maka kedalaman laut yang diukur adalah:
X = t . v = 10 x 1.500 = 7.500 meter
         2                 2

                                          Gambar . Pengukuran laut dengan gema


Berdasarakan Relief Dasar Laut, Laut di bagi Menjadi 4 bagian yaitu:

1.Continental Shelf
Continental shelf (paparan benua) adalah dasar laut yang berbatasan dengan benua. Di dasar laut ini sering ditemukan juga lembah yang menyerupai sungai. Lembah beberapa sungai yang terdapat di Continental Shelf ini merupakan bukti bahwa dulunya continental shelf meupakan bagian daratan yang kemudian tenggelam. Paparan benua ini merupakan bagian wilayah laut yang kedalamannnya antara 0-180 meter dan lebarnya antara 0-1200 km terhitung dari garis pantai. Paparan benua merupakan daerah yang relatif datar dengan kemringan lereng berkisar antara 00-2,20.
Contoh Paparan Benua :
  • Paparan sunda, terletak diperairan Indonesia bagian barat.
  • Paparan Sahul, terletak diwilayah perairan Indonesia bagian Timur yang merupakan bagian dari landas kontinen Australia.
  • Paparan Benua Eropa
  • Paparan laut Barent, dari Siberia ke arah laut Arktik sejauh 10 km.

2.Continental Slope
Continental slope (lereng benua) biasanya terdapat di pinggir continental shelf. Kemiringannya antara 3-60 mulai dari tepi dangkalan benua kearah lat lepas, sedangkan kedalamannya antara 200-1800 meter.

                                  Gambar . Continental Shelf & Continental Slope

3.Continental Deep Sea Plain
Deep sea plain meliputi dua pertiga seluruh dasar laut dan terletak pada kedalaman lebih dari 1.500 m, biasanya relief di daerah ini bervariasi, mulai dari yang rata sampai pada puncak vulkanik yang menyembul di atas permukaan laut sebagai pulau yang terisolasi.

4.Continental The Deeps
The deeps merupakan kebalikan dari deep sea plain. Hanya sebagian kecil dasar lautan sebagai the deeps. The deeps permukaan laut adalah dasar laut dengan ciri adanya palung laut (trog) dan mencapai kedalaman yang besar, misalnya di Samudera Pasifik mencapai kedalaman 75.000 m.

                                          Gambar . Morfologi Dasar Laut


GERAKAN AIR LAUT

Gerakan air laut dapat dibagi atas :
1.Gelombang (wave)
gelombang laut (ideal) adalah pergerakan naik turunnya muka air laut yang membentuk lembah dan bukit mengikuti gerak sinusoidal. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang laut sebagai berikut: Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk gelombang. Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
  • Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
  • Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya gelombang.
  • Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/ pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar dan sering disebut dengan gelombang "tsunami". Contohnya ketika gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak menimbulkan banyak kerugian.

2.Pasang (naik/turun)
Gelombang pasang surut (pasut) adalah gelombang yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dengan planet-planet lain terutama dengan bulan dan matahari. Gelombang ini mempunyai periode sekitar 12,4 jam dan 24 jam. Gelombang pasut juga mudah diprediksi dan diukur, baik besar dan waktu terjadinya. Sedangkan gelombang tsunami dan gelombang badai tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Berdasarkan faktor pembangkitnya, pasang surut dapat dibagi dalam dua kategori yaitu: pasang purnama (pasang besar, spring tide) dan pasang perbani (pasang kecil, neap tide).
Pada setiap sekitar tanggal 1 dan 15 (saat bulan baru dan bulan purnama) posisi bulan-bumi-matahari berada pada satu garis lurus (Gambar 5), sehingga gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi saling memperkuat. Dalam keadaan ini terjadi pasang purnama dimana tinggi pasang sangat besar dibanding pada hari-hari yang lain.


                                                          Gambar . Pasang Purnama


Sedangkan pada sekitar tanggal 7 dan 21, dimana bulan dan matahari membentuk sudut siku-siku terhadap bumi (Gambar 6) maka gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi saling mengurangi. Dalam keadaan ini terjadi pasang perbani, dimana tinggi pasang yang terjadi lebih kecil dibanding dengan hari-hari yang lain.

                                                         Gambar . Pasang Perbani

3.Arus (Current)
Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Arus di permukaan laut terutama disebabkan oleh tiupan angin, sedang arus di kedalaman laut disebabkan oleh perbedaan densitas massa air laut. Selain itu, arus di permukan laut dapat juga disebabkan oleh gerakan pasang surut air laut atau gelombang. Arus laut dapat dibedakan menurut letak , suhu, dan sebab terjadinya.

1.Menurut letaknya
  •  Arus bawah ialah arus yang bergerak dibawah permukaan laut, misalnya arus bawah laut Gibraltar.
  •  Arus atas ialah arus laut yang bergerak dipermukaan laut, misalnya arus California.

2.Menurut suhunya
  • arus panas ialah bila suhu arus laut itu lebih panas daripada suhu air laut disekitarnya, misalnya arus teluk.
  • Arus dingin ialah bila arus laut lebih dingin dari laut sekitarnya, misalnya laut Labrador.

3.Menurut sebab terjadinya
  • Arus yang terjadi karena angin, yang berhembus secara teratur dan terus menerus dipermukaan menyebabkan terjadinya ombak atau gelombang.
  • Arus yang terjadi karena adanya perbedaan kadar garam atau berat jenis air. Dibagian permukaan air yang berat jenisnya kecil akan mengalir ke air yang berat jenisnya besar dibagian bawah,air yang berat jenisnya besar akan mengalir keberat jenis kecil. Semakin besar kadar garam maka berat jenis air laut semakin besar.
  • Arus yang disebabkan pasang purnama dan pasang perbani.


PERSEBARAN ARUS LAUT DIDUNIA
A.DISAMUDERA PASIFIK
1.Disebelah Utara Khatulistiwa
  • Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.
  • Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.
  • Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.
  • Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.

2. Disebelah Selatan Khatulistiwa
  • Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.
  • Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.
  • Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).
  • Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 0C- 40 0C LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.


B.DISAMUDERA ATLANTIK
1.Disebelah Utara Khatulistiwa
  • Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.
  • Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida (sebagai Arus Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.
  • Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).
  • Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa ''gunung es'' yang ikut dihanyutkan.
  • Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.

2. Disebelah Selatan Khatulistiwa
  •  Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
  • Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.
  •  Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.
  • Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30 derajat - 40 derajat LS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.


C. DISAMUDERA HINDIA
1.Disebelah Utara Khatulistiwa
Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah dalam 1/2 tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai berikut:
  • Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.
  • Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.

2. Disebelah Selatan Khatulistiwa
  • Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
  •  Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.
  • Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.


BAB III
KONDISI KIMIA AIR LAUT
Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra.
Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni.

            air laut merupakan larutan yang mengandung berbagai garam. Unsur kimia yang tergabung dalam larutan air laut  yaitu khlor (Cl) 55%, Natrium (Na) 31%, kemudian Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Belerang (S), dan Kalium (K). dismping itu dalam jumlah kecil terdapat juga Bromiun (Br), Karbon (C), Strontium (Sr),  Barium (Ba), Silikon (Si), dan Florium (F). air laut juga mnegandung larutan berbagai gas seperti Oksigen (O2) dan gas asam arang (CO2) yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan vegetasi dan hewan laut.
Ion klorida adalah salah satu anion organik utama yang ditemukan di perairan alami. Ion klorida ditemukan dalam jumlah besar, sedangkan ion halogen lainnya ditemukan dalam jumlah yang relatif sedikit. Klorin, Bromin, dan Iodin terkandung pada air laut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium, magnesium, kalium, dan kalsium. Klorida biasanya terdapat dalam bentuk senyawa natrium klorida (NaCl), Kalium klorida (KCl), dan Kalsium klorida (CaCl2). Garam halida yang paling banyak adalah NaCl. Klorida membentuk kebanyakan garam zat terlarut dalam lautan bumi, kira-kira 1.9% komposisi air laut adalah ion klorida. Larutan klorida dengan kepekatan lebih tinggi dijumpai di Laut Mati.
Kadar klorida bervariasi menurut iklim. Pada perairan yang di wilayah yang beriklim basah (humid), kadar klorida biasanya kurang dari 10 mg/liter; sedangkan pada perairan di wilayah semi-arid dan arid (kering), kadar klorida mencapai ratusan mg/liter. Keberadaan klorida pada perairan alami berkisar antara 2-20 mg/liter. Kadar klorida 250 mg/liter dapat mengakibatkan air menjad asin . Air laut mengandung klorida sekitar 19.300 mg/liter.
            Kadar klorida yang tinggi, misalnya pada air laut, yang diikuti oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga tinggi dapat meningkatkan sifat korosivitas air. Perairan yang demikian mudah mengakibatkan terjadinya perkaratan peralatan yang terbuat dari logam.
 
            Rasa asin pada air laut berasal dari garam. air laut terdiri atas 96% air dan 3% garam (Sodium Klorida), 1% berupa sejumlah mineral seperti kalsium dan magnesium. garam berasal dari batuan dan mineral yang dilarutkan oleh air hujan yang turun dan masuk kesungai yang akan membawa air dan garam kelaut. sejumlah garam juga bisa berasal dari gunung berapi dibawah laut.
Lebih dari sepertiga garam yang digunakan didunia berasal dari laut. garam dikumpulkan melalui proses penguapan. dinegara beriklim panas orang membuat garam lebih banyak ditempat dangkal, yaitu dengan cara mengumpulkan garam disepanjang pesisir berlumpur yang ditampung dalam kolam kolam apabila pasang datang air laut akan tertampung dalam kolam tersebut, pada saat penyinaran matahari akan menyebabkan air menguap dan meninggalkan kristal-kristal garam.


sodium clorida (NaCl) atau garam apur merupakan zat clorida yang persentasenya paling besar. apabila dipersentasekan sebagai berikut :

menurut Clarke                            menurut Lyman & Fleming
CaCl3 = 0,34%                              NaCl = 68,1%
NaCl   = 77,70%                            MgCl = 14,4%
MgCl2  = 10,88%                          CaCl = 3,2%
MgSO4 = 4,74%                           KCl   = 1,9%
CaSO4 = 3,60%                            NaCO4 = 0,6%
K2SO4 = 2,64%                            NaHCO4 = 0,6%
MgBr   = 0,22%                              KBr    = 0,3%

penyebaran salinitas secara horizontal :
  1. Daerah Ekuator (tropik), temperatur tinggi, penguapan tinggi, curah hujan banyak maka salinitasnya rendah (34-35 permil).
  2. Daerah lintang  20 derajat - 25 derajat LU/LS, penguapan tinggi, curah hujan kurang, maka salinitas tinggi (36-37 permil).
  3. Daerah lintang sedang, penguapan kurang, kelembapan besar, maka salinitas rendah (33-35 permil).
  4. Daerah kutub, temperatur rendah, penguapan kecil, adanya pencairan es, maka saliniasnya rendah (32-34 permil).
berikut beberapa contoh laut yang mempunyai salinitas yang berbeda, karena dipengaruhi oleh keadaan setempat dan lautnya tertutup :
  1. laut merah, tidak terdapat sungai yang bermuara kelaut tersebut, curah huja relatif kecil, maka salinitasnya air lautnya tinggi (40-41 permil).
  2. laut tengah, banyak air sungai dari laut hitam, kemudian masuk kelaut tengah,  maka salinitasnya tidak terlalu tinggi (37-39 permil).
  3. laut mati, terletak didaerah arit (kering), lautnya sempit, tidak berpelepasan, sehingga salinitasnya tinggi (250-400 permil).
  4. laut hitam, penguapan kurang, banyak sungai yang bermuara, sehingga salinitasnya rendah (17-18 permil).
  5. laut Baltik, penguapan kurang, banyak sungai yang bermuara, pencairan es/ salju maka salinitasnya rendah (3-4 permil).
penyebaran salinitas secara vertikal :
  1. pada permukaan, terjadi penguapan baik karena angin atau karena perbedaan temperatur antara air dan udara (temperatur air lebih tinggi dari temperatur udara) atau karena kelembapan udara kecil maka salinitas permukaan biasanya besar.
  2. makin kebawah, salinitas semakin kecil,  karena temperaturnya makin rendah, pada kedalaman 800-1200 meter biasanya salinitas paling kecil.
  3. lebih dari 1200 meter, salinitas naik sampai 34,9% karena tidak ada turbulensi lagi.
catatan :  untuk daerah ekuator  (tropik), salinitas terbesar bukan pada permukaan sebab banyak curah hujan, tetapi terdapat pada kedalaman 100-200 meter.

Hipotesis tentang asinnya air laut :
  1. garam -garaman yang sekarang larut dalam air laut, telah terjadi sejak permulaan terbentuknya lautan. salinitas dahulu sama dengan salinitas sekarang. itu terbukti dari fosil organisme marine yang menunjukkan salinitas air laut tidak banyak berubah setelah mengalami waktu geologi yang lama.
  2. salinitas air laut bertambah secara berangsur-angsur yaitu hasil pencucian dari batu-batuan dikulit bumi dan dari pengangkutan mineral-mineral yang terbawa kelaut oleh sungai atau oleh air hujan yang mengalir diatas permukaan bumi. jadi menurut hipotesis ini air laut yang mula-mula itu tawar.
BAB IV
KEHIDUPAN LAUT

Kehidupan dilsut (the marine biology) erat hubungannya dengan keadaan faktor fisik dan kimia dari keadaan lingkungannya seperti temperatur, sinar, arus, salinitas dan bahan makanannya baik berupa benda-benda organis maupun an organis. karena kondisi pada setiap tempat  dan lapisan air berbeda-beda  maka keadaan kehidupannya pun agak berbeda antara lapisna air permukaan, lapisan yang lebih dalam dipantai karang dengan pantai pasir yang berawa.


Golongan organisme yang hidup dilaut ada tiga yaitu:

1. Benthos, yaitu tumbuhan dan binatang yang hidupnya melekat pada dasar laut, baik menempel pada permukaan ataupun terpendam didalam lumpur dan ada juga yang merayap. seperti cacing, siput, ketam, dan kerang-kerangan serta  algae atau sering juga disebut rumput laut, tumbuhan lamun.
  
Gambar hewan Bentos (udang)

Gambar Bentos (rumput laut)

2. Nekton, yaitu binatang yang bergerak bebas seperti ikan besar seperti hiu, ikan pari, kura-kura, dan mamalia akuatik seperti lumba-lumba dan paus.  nekton mampu bergerak lebih baik untuk mencari makanan dan menghindari predator. dalam pergerakannya, nekton tidak terlalu tergantung pada arus sebagaimana plankton. distribusi dari nekton dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, .salinitas, suplai oksigen, dan sumber makanan (Mukhtasor,2007:32). 
Gambar jenis Nekton





3. Plankton, yaitu semua golongan binatang dan tumbuhan yang sangat kecil yang terapung-apung di air, jadi gerakannya atau migrasinya tergantung pada gerakan air (arus) dan bersifat pasif. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. ada dua macam   plankton yaitu :

Gambar Fitoplankton










  
  • Fitoplankton, sebagai tumbuhan berperan dalam menyediakan oksigen dan sebagai sumber makanan bagi banyak organisme lain. fitoplankton  terdapat dizona euphotik yaitu zona dimana pada area ini menerima cahaya matahari yang cukup untuk digunakan pada proses fotosintesis. contoh dari fitoplankton adalah crysophyta atau alga kuning cokelat.

  • Zooplankton, yaitu semua organisme kecil  yang termasuk kedalam kategori hewan. jenis-jenis dari zooplankton seperti protozoa (hewan bersel tunggal sperti sarcodina), coelenterata (ubur-ubur dan karang), molusca (kerang dan siput), artropoda (bintang laut). Zooplankton banyak dijumpai didekat permukaan laut, dimana sumber makanan mereka banyak dijumpai. beberapa zooplankton juga dapat ditemukan ditiap kedalaman laut.
Ekosistem- Ekosistem spesifik di Wilayah pesisir dan laut 

            Wilayah pesisir dan laut merupakan tempat hidup beberapa ekosistem yang unik dan saling terkait, dinamis, dan produktif. beberapa ekosistem utama diwilayah pesisir dan laut adalah hutan mangrove, terumbu karang dan padang lamun. masing- masing ekosistem ini bukan merupakan suatu entetitas yang terpisah, tetapi saling berinteraksi antar ekosistem satu dengan yang lainnya.

1. Hutan Mangrove

Gambar Hutan Mangrove


Gambar ekosistem hutan mangrove

            Hutan mangrove yang sering juga disebut sebagai hutan payau atau hutan pasang surut, merupakan suatu ekosistem peralihan antara darat dan laut. terdapat didaerah tropik atau subtropik disepanjang pantai yang terlindung dan muara sungai. hutan mangrove merupakan ciri khas ekosistem daerah tropis dan sub tropis dan merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting diwilayah perairan pesisir.

            menurut Supriharyono (dalam Mukhtasor,2007:35) empat faktor utama yang mempengaruhi penyebaran tumbuhan mangrove yaitu :
(1). frekuensi arus pasang,
(2). salinitas tanah,
(3). air tanah,
(4). suhu air. 

             secara ekologi hutan mangrove  telah dikenal mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. ekosistem mangrove bagi berbagai macam biota perairan seperti ikan, kerang-kerangan, udang berfungsi sebagai tempat mencari makan , memijah, memelihara, dan berkembang biak. hutan mangrove merupakan habitat berbagai jenis satwa baik sebagai habitat pokok maupun sebagai habitat sementara, penghasil sejumlah detritus, dan perangkap sedimen. dari segi ekonomis vegetasi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasil kayu bangunan, bahna baku pulp dan kertas, kayu bakar, bahan arang, alat tangkap ikan dan sumber bahan lain sperti tannin dan pewarna. mangrove juga mempunyai peran penting sebagai pelindung pantai dari hempasan gelombang air laut serta menyerap logam berat dan pestisida yang mensemari laut.


2. Terumbu Karang
Gambar Terumbu Karang

            Terumbu karang merupakan organisme yang hidup didasar laut daerah tropis dan dibangun oleh biota laut penghasil kapu khususnya jenis-jenis karang dan alga penghasil kapur (CaCO3). terumbu karang juga merupakan ekosistem yang cukup kuat menahan gaya gelombang laut.
Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine).

            Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat sekitar di atas 20oC.Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan perairan yang jernih dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi cahaya oleh terumbu karang. Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan kegiatan fotosintesis.

            Terumbu karang merupakan ekosistem laut yang paling produktif dan memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi. sehingga menjadikan terumbu karang menjadi tempat pemijahan, pengasuhan, dan mencari makan dari kebanyakan ikan. oleh karena itu produksi ikan didaerah terumbu karang sangat  tinggi. kerangka hewan karang berfungsi sebagai tempat berlindung atau tempat menempelnya biota laut lainnya. sejumlah ikan pelagis bergantung pada keberadaan terumbu karang pada masa larvanya. terumbu karang juga merupakan habitat bagi banyak spesies laut dan juga terumbu karang dapat berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi.

            Berdasarkan geomorfologinya ekosistem terumbu karang dapat dibagi menjadi tiga tipe yaitu terumbu karang tepi (Fringing Reef), terumbu karang penghalang (Barrier reef), dan terumbu karang cincin (Attols). 
Gambar Fringing reef
Terumbu karang tepi (Fringing Reef
           Terumbu karang tepi atau karang penerus atau fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis. Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai  kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau.
Gambar Barier reef
 Terumbu karang penghalang (Barrier reef)
            Secara umum, terumbu karang penghalang atau barrier reefs  menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar 0.5­2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus.

Gambar Attols
 Terumbu karang cincin (Attols)
            Terumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau­-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.







3. Padang Lamun
Gambar Padang Lamun


            Lamun (sea Grass) adalah tumbuhan berbiji tunggal dari kelas angiospermae (tumbuhan berbunga) yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri untuk hidup dibawah permukaan air laut. tumbuhan ini hidup diperairan dangkal agak berpasir. sama halnya dengan rerumputan didaratan lamun juga membentuk padang yang luas didasar laut  yang masih terjangkau oleh sinar matahari dengan tingkat energi cahaya yang memadai bagi pertumbuhan. lamun tumbuh tegak, berdaun tipis yang bentuknya seperti pita dan berakar jalar. tunas-tunas tumbuh dari rhizoma, yaitu bagian rumput yang tumbuh menjalar dibawah permukaan dasar laut.

            menurut Supriharyono (dalam Mukhtasor,2007:39) secara ekologis padang lamun mempunyai beberapa fungsi penting bagi wilayah pesisir dan laut, yaitu antara lain menangkap sedimen, menstabilkan substrat dasar dan menjernihkan air, produktivitas primer, sumber makanan langsung bagi kebanyakan hewan, habitat beberapa jenis hewan air yang bernilai komersial tinggi seperti ikan dan udang. 










BAB V
SUMBER DAYA AIR LAUT
            Kenyataan menunjukkan bahwa dalam periode terakhir ini sumber daya laut Indonesia terancam kelestariannya dengan berbagai permasalahan. Permasalahan utama diantaranya adalah pencurian dan eksploitasi ikan besar-besaran, kerusakan terumbu karang, menipisnya cadangan minyak bumi, sengketa batas dengan negara tetangga dll. 
Potensi sumber daya laut 
1.  potensi Fisik, 
Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi fisik, terdiri dari Perairan Nusantara seluas 2.8 juta km2, Laut Teritorial seluas 0.3 juta km2. Perairan Nasional seluas 3,1 juta km2, Luas Daratan sekitar 1,9 juta km2, Luas Wilayah Nasional 5,0 juta km2, luas ZEE (Exlusive Economic Zone) sekitar 3,0 juta km2, Panjang garis pantai lebih dari 81.000 km dan jumlah pulau lebih dari 18.000 pulau.
2. Potensi  Pembangunan,
            Potensi Wilayah pesisir dan laut Indonesia dipandang dari segi Pembangunan adalah sebagai berikut:
(a) Sumberdaya yang dapat diperbaharui seperti; Perikanan (Tangkap, Budidaya,dan Pascapanen), Hutan mangrove, Terumbu karang, Industri Bioteknologi Kelautan dan Pulau-pulau kecil.
(b) Sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti; Minyak bumi dan Gas, Bahan tambang dan mineral lainnya serta Harta Karun.
(c) Energi Kelautan seperti; Pasang-surut, Gelombang, Angin, OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion).
(d) Jasa-jasa Lingkungan seperti; Pariwisata, Perhubungan dan Kepelabuhanan serta Penampung (Penetralisir) limbah.
3. Potensi Geopolitis,
            Indonesia memiliki posisi strategis, antar benua yang menghubungkan negara-negara ekonomi maju, posisi geopolitis strategis tersebut memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi, misalnya beberapa selat strategis jalur perekonomian dunia berada di wilayah NKRI yakni Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makasar dan Selat Ombai-Wetar. Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatan Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.
 
4. Potensi Sumber Daya Manusia,
            Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi SDM adalah sekitar 60 % penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir, sehingga pusat kegiatan perekonomian seperti: Perdagangan, penangkapan ikan, Budidaya perikanan, Pertambangan, Transportasi laut, dan Pariwisata bahari. Potensi penduduk yang berada menyebar di pulau-pulau merupakan aset yang strategis untuk peningkatan aktivitas ekonomi antar pulau sekaligus pertahanan keamanan negara.


 ARTI LAUT BAGI BUMI DAN KEHIDUPAN MANUSIA
            Laut memiliki peranan yang sangat penting dalam mengontrol iklim di bumi dengan memindahkan panas dari daerah ekuator menuju kutub. tanpa peranan laut, maka hampir keseluruhan planet bumi akan  menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup. laut juga merupakan sumber makanan, energi (baik yang terbarukan maupun yang tak terbarukan), dan obat-obatan. laut juga berperan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam jumlah yang cukup besar. sekitar seperempat CO2 yang dihasilkan manusia dari pembakaran bahan bakar fosil diserap dan disimpan di lautan. Daerah pantai juga merupakan daerah yang sangat besar peranannya bagi kehidupan manusia. hampir 60 % penduduk bumi tinggal di daerah sekitar  pantai.   
Manfaat laut:

1. Sumber Makanan, seperti ikan, rumput laut, udang, kerang,dll.
2. Sebagai tempat budidaya, sperti budidaya ikan, rumput laut, dan kerang mutiara yang  hasilnya dimanfaatkan untuk perhiasan.
3. Transfortasi, sebagai sarana transportasi antar pulau terutama di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau.
4. Tempat Wisata, seperti biasa disebut dengan wisata bahari. bisa menyelam untuk melihat pemandangan bawah laut, naik pesiar untuk menikmati keindahan laut, berselancar, dll.
5. Sumber mata pencarian nelayan, seperti mencari ikan, menanam rumput laut, dll.  
6. Cadangan air dibumi, laut dengan massa air yang begitu melimpah dapat menjadi cadangan air terbesar yang hampir tak mungkin kering.
7. Tempat Observasi para peneliti, karena laut memiliki begitu banyak kekayaan mulai dari hewan, terumbu karang, sampai partikel-partikel terkecil yang ada dilaut seperti gas atau mineral terlarut.
8. Sumber pembangkit listrik,  pembangkit listrik tenaga air ini mengandalkan aliran air laut, ombak dan pasang surutnya.  turbin-turbin yang dipasang akan berputar bila terkena aliran air laut yang cukup deras. dari perputaran turbin inilah akhirnya dihasilkan listrik yang sangat dibutuhkan manusia.
9. Sumber barang tambang, seperti tambang minyak bumi lepas pantai.
10. Sumber garam,  untuk bahan masakan garam sangat penting. garam dapat diperoleh dari air laut yang di tampung dalam kolam-kolam di pinggir pantai kemudian dibiarkan setelah terjadi penguapan maka kristal-kristal garam akan tertinggal.


8 komentar:

  1. kak boleh dong bagi referensi dan dapusnya, isinya sudah sangant bagus tp kurang dapus aja :)

    BalasHapus
  2. z harap di kaji lebih baik lagi materinya agar dalam pemahamapemahaman materinya lebih mudah

    BalasHapus
  3. Jelaskan perkembangan ilmu oceanografi dari zaman Aristoteles,zaman kolonial,zaman kemerdekaan,zaman ordebaru,zaman reformasi dan zaman jokowi

    BalasHapus